Apa itu Secure Boot?
Secure Boot adalah fitur keamanan yang pada awalnya pertama kali diperkenalkan oleh Microsoft untuk mengamankan perangkat dari program jahat dan malware pada sistem operasi Windows 8. Fitur Secure Boot dikembangkan untuk mencegah perangkat lunak yang tidak sah atau tidak signifikan untuk boot pada saat sistem pertama kali dinyalakan.
Secure Boot memverifikasi tanda tangan digital pada bootloader, sistem operasi, dan driver kernel saat boot pertama kali. Ini memungkinkan sistem untuk memproses hanya komponen yang menggunakan sertifikat yang sah dan terpercaya, dan mencegah program jahat atau modifikasi kernel yang tidak sah diinstal pada sistem operasi.
Jika Secure Boot diaktifkan, modifikasi sistem operasi atau bootloader yang tidak sah tidak akan mulai bekerja dan pengguna akan diberi tahu bahwa perangkat mereka sedang dalam mode keamanan.
Sekarang, pada Windows 10, fitur Secure Boot ditingkatkan dari versi sebelumnya, sehingga lebih kokoh dan dapat memastikan bahwa perangkat yang digunakan 100% aman dari serangan malware.
Secara singkat, Secure Boot adalah pelembagaan keamanan pada sistem operasi Windows 10, misi utamanya untuk melindungi sistem operasi dan menghalangi program jahat masuk ke dalam sistem. Hal ini juga memastikan bahwa sertifikat digital yang digunakan selalu terverifikasi dan sah, sehingga membuat pengalaman pengguna Windows 10 menjadi lebih nyaman dan aman ketika mengakses internet.
Memeriksa Kompatibilitas dengan BIOS atau UEFI
Secure Boot adalah fitur keamanan built-in pada Windows 10 yang mencegah perangkat lunak berbahaya atau tidak sah dari memuat saat booting. Namun, untuk mengaktifkan Secure Boot, perangkat keras harus terlebih dahulu kompatibel dengan firmware UEFI dan BIOS. Namun, Anda harus memeriksa kompatibilitas dengan BIOS atau UEFI untuk menghindari masalah setelah mengaktifkan Secure Boot di Windows 10.
1. Cek versi BIOS atau firmware UEFI
Untuk memeriksa apakah perangkat keras kompatibel dengan BIOS atau firmware UEFI, perlu memeriksa versi firmware UEFI atau BIOS. Anda dapat melakukannya dengan membuka pengaturan perangkat keras di komputer Anda dan mencari opsi untuk memeriksa versi firmware. Jika versi firmware kurang dari 2.3.1, perangkat keras Anda kemungkinan kompatibel dengan BIOS. Namun, jika versi firmware lebih tinggi dari 2.3.1, itu naik level kompatibilitas ke firmware UEFI.
2. Cek dokumentasi perangkat keras
Cara lain untuk memeriksa kompatibilitas adalah dengan memeriksa dokumentasi perangkat keras. Di sini, Anda dapat mengetahui apakah perangkat keras Anda kompatibel dengan firmware UEFI atau BIOS. Biasanya, dokumentasi perangkat keras menyertakan informasi kompatibilitas untuk firmware yang berbeda.
3. Cek PC Anda untuk mode boot
Untuk memeriksa apakah perangkat keras Anda mendukung mode boot UEFI, Anda dapat melakukannya dengan membuka opsi boot di BIOS atau pengaturan firmware pada PC Anda. Di sini, Anda harus mencari modus boot UEFI atau modus boot Legacy. Jika opsi boot hanya menunjukkan opsi Legacy Boot, itu berarti perangkat keras tidak mendukung mode boot UEFI.
Jadi, penting untuk memeriksa kompatibilitas perangkat keras Anda dengan BIOS atau UEFI sebelum mengaktifkan Secure Boot di Windows 10. Jika perangkat keras Anda tidak kompatibel dengan firmware UEFI, Anda masih dapat mengaktifkan Secure Boot di Windows 10, tetapi Anda mungkin perlu mengalihkan perangkat keras Anda ke Legacy Boot mode. Namun, pastikan untuk mempertimbangkan risiko keamanan yang terkait dengan tidak memiliki Secure Boot diaktifkan di PC Anda.
Cara Mengaktifkan Secure Boot pada Windows 10
Jika Anda ingin menjaga keamanan komputer Windows 10 Anda, maka Anda perlu mengaktifkan Secure Boot. Secure Boot merupakan fitur yang membantu melindungi sistem operasi dan data penting Anda dari ancaman malware dan penggunaan sistem yang tidak sesuai. Pada artikel ini, kita akan membahas cara mengaktifkan Secure Boot pada Windows 10.
1. Masuk ke BIOS atau UEFI pada komputer Anda
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah masuk ke BIOS atau UEFI pada komputer Anda. Caranya bisa bermacam-macam, tergantung pada merk dan model komputer Anda. Namun, umumnya Anda bisa menekan tombol F2 atau Del pada saat komputer booting. Setelah masuk ke BIOS atau UEFI, carilah opsi Secure Boot.
2. Aktifkan Secure Boot
Setelah Anda memasuki opsi BIOS atau UEFI, carilah opsi Secure Boot dan pastikan bahwa opsi tersebut diaktifkan. Jangan lupa untuk menyimpan pengaturan yang baru saja Anda ubah.
3. Atur Key Management
Hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah mengatur Key Management pada Secure Boot. Key Management akan memastikan bahwa hanya sistem operasi dan driver yang terpercaya yang dapat dijalankan. Untuk mengatur Key Management, carilah opsi Key Management pada BIOS atau UEFI Anda dan pastikan bahwa opsi tersebut diaktifkan. Setelah itu, pastikan bahwa opsi Secure Boot hanya memilih sistem operasi dan driver yang dapat dipercaya.
Dengan mengaktifkan Secure Boot pada Windows 10, Anda bisa menjaga keamanan sistem operasi dan data penting Anda dari ancaman malware dan penggunaan sistem yang tidak sesuai. Pastikan Anda selalu mengaktifkan Secure Boot pada setiap komputer Windows 10 milik Anda.
Masalah yang Terkait dengan Secure Boot
Secure Boot adalah fitur keamanan yang telah diperkenalkan pada Windows 8 dan kini masih dapat diaktifkan pada Windows 10. Fitur ini bertujuan untuk membantu mencegah instalasi malware atau sistem operasi yang tidak sah pada perangkat komputer Anda. Namun, terdapat beberapa masalah terkait dengan aktivasi secure boot pada Windows 10 yang perlu Anda ketahui.
Pertama-tama, beberapa hardware yang lebih lama mungkin tidak mendukung fitur ini. Untuk mengaktifkan Secure Boot, perangkat keras Anda harus memiliki firmware UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), yang merupakan pengganti BIOS (Basic Input/Output System) lama. Jika komputer Anda masih menggunakan BIOS, Anda tidak akan dapat mengaktifkan Secure Boot.
Kedua, beberapa perangkat lunak mungkin tidak berfungsi dengan baik pada sistem yang diaktifkan oleh Secure Boot. Saat menginstal perangkat lunak, Windows melakukan pengecekan digital untuk memastikan bahwa program tersebut ditandatangani dan diterbitkan oleh penerbit terpercaya. Namun, beberapa perangkat lunak mungkin tidak memiliki tanda tangan ini atau mungkin diproduksi oleh penerbit yang tidak diakui oleh Windows. Jika masalah ini terjadi, Anda harus menonaktifkan Secure Boot untuk menginstal perangkat lunak tersebut.
Ketiga, Secure Boot mungkin juga menghambat proses penginstalan sistem operasi alternatif. Jika Anda ingin menginstal sistem operasi selain Windows, seperti Linux, Secure Boot dapat mencegah instalasi tersebut karena sistem operasi yang diinstal tidak memiliki tanda tangan digital yang diterima oleh Windows. Untuk menginstal sistem operasi alternatif, Anda harus menonaktifkan Secure Boot pada perangkat Anda.
Keempat, terkadang error yang terkait dengan Secure Boot bisa muncul pada beberapa perangkat. Meskipun aktivasi Secure Boot pada Windows 10 membantu meningkatkan keamanan perangkat Anda, tetapi kadang kala muncul beberapa error yang harus Anda atasi. Ada pesan kesalahan Secure Boot seperti “Invalid signature detected” atau “Security boot fail,” hal ini mungkin akan membuat perangkat Anda tidak bisa memulai sukses. Jika Anda mengalami hal ini, segera cari tahu lebih detail dan lakukan perbaikan untuk menghindari kerusakan pada perangkat Anda.
Itulah beberapa masalah terkait dengan pengaktifan Secure Boot pada Windows 10 yang perlu Anda ketahui sebagai pengguna. Selalu ingat bahwa meskipun pengaktifan fitur Secure Boot ada manfaatnya, tetapi juga memerlukan perhatian dan pengecekan yang cermat agar tidak mengalami masalah.
Manfaat dari Mengaktifkan Secure Boot pada Windows 10
Apabila kamu menggunakan sistem operasi Windows 10 pada PC atau laptopmu, ada baiknya untuk mengaktifkan fitur Secure Boot yang tersedia pada device kamu. Secure Boot merupakan fitur yang dapat memberikan perlindungan ekstra pada sistem operasi dengan memverifikasi setiap proses booting dan memastikan bahwa semua driver dan sistem yang dijalankan berasal dari sumber yang tepercaya. Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dengan mengaktifkan Secure Boot, yaitu:
Meningkatkan keamanan dan melindungi dari malware
Dengan Secure Boot, kamu akan memiliki proteksi tambahan terhadap malware yang mencoba memanipulasi booting system operasi. Setiap booting akan diverifikasi terlebih dahulu dan hanya akan menjalankan sistem operasi yang sah dan driver yang valid. Hal ini dapat mencegah virus dan malware masuk ke dalam sistem kamu karena driver yang tidak sah akan diabaikan oleh Secure Boot.
Memastikan perangkat lunak dan firmware terbaru dipasang dengan aman
Pada Secure Boot, hanya firmware dan perangkat lunak yang ditandatangani yang dapat diinstall pada sistem kamu. Hal ini akan memastikan bahwa semua update firmware dan driver dipasang dengan aman dan tidak akan merusak sistem kamu karena driver atau firmware rusak atau tidak valid.
Memperkuat keamanan dalam mode tidur
Dalam mode tidur, sistem kamu akan mematikan sebagian besar fungsi untuk menghemat daya dan memperpanjang umur baterai. Namun Secure Boot akan tetap aktif untuk memastikan bahwa booting dari mode tidur juga aman. Hal ini meminimalkan risiko keamanan saat kamu membuka kembali device kamu dari mode tidur.
Menjaga keamanan saat booting jaringan dan unikernel
Ketika kamu menggunakan boot jaringan atau membangun sistem unikernel, Secure Boot akan memastikan bahwa system operasi dan driver hanya berasal dari sumber yang terpercaya dan diidentifikasi secara unik. Hal ini dapat mencegah serangan dari man-in-the-middle dan mencegah masuknya perangkat perusak atau malware melalui jaringan atau internet.
Menjaga privasi
Secure Boot juga dapat membantu menjaga privasi kamu dengan memastikan bahwa hanya perangkat lunak dan firmware yang sah yang diinstal pada system kamu. Hal ini akan meminimalkan risiko terjadinya backdoor atau software jahat pada system yang dapat mengancam privasi kamu.
Dengan mengaktifkan Secure Boot pada Windows 10, kamu dapat memiliki proteksi tambahan terhadap malware, memastikan perangkat lunak dan firmware terbaru dipasang dengan aman, memperkuat keamanan pada mode tidur, menjaga keamanan saat booting jaringan dan unikernel, dan menjaga privasi. Jadi, apabila kamu memprioritaskan keamanan pada sistem operasi kamu, Secure Boot adalah salah satu fitur penting yang harus kamu aktifkan.